Prof, DR, H Fauzi Bahar, M.Si " Kebijakan Itu Berani Keluar dari Aturan"

 Prof, DR, H Fauzi Bahar, M.Si                        " Kebijakan Itu Berani Keluar dari Aturan"


(1/25 Tus) Sexri Budiman, Ferry Yj dan Saya Tusriadi mengunjungi Kediaman Bapak Fauzi Bahar mantan Wali Kota Padang periode 2004 - 2014. Dirumah beliau kami juga bertemu dengan Uniang Zafni,  Kami mengantarkan undangan kegiatan.

Seperti biasa setiap ketemu dengan beliau ada saja diskusi menarik atau wacana dari mantan Wali Kota Padang ini.

Sebelum pembicaraan kami lanjutkan pada malam itu azan shalat Isya sudah terdengar dari masjid di sekitar komplek perumahan.

"Mari kita Shalat berjamaah" kata Ketua LKAAM Sumbar ini. Kami Shalat berjamaah langsung di Imami oleh Beliau dan dilanjutkan Tazlim (Tauziah 5 menit) dengan tema Cinta Kepada Allah SWT.

Selesai Shalat kami kembali duduk dan beliau  buka pembicaraan, "semasa saya jadi Wali Kota Padang apa yang adinda rasakan". Kami spontan menjawab "diawal pemerintahan sangat Fenomenal dan kontroversi Pak".

Mendengar bahasa itu kami mengira wajah beliau akan berubah merah atau marah, tetapi beliau malah ketawa lepas sambil menanyakan "Apo kiro - kiro".

Saya mengatakan, "semasa Bapak Fauzi Bahar jadi Wali Kota Padang seluruh pelajar muslim di Kota Padang hafal Asma'ul Husna wajib memakai jilbab". 

Fenomenal nya  adalah jilbab itu menular kepada orang tua siswa yang berada di rumah, mereka merasa malu kalau tidak pakai jilbab juga, bahkan seluruh Provinsi yang notaben nya beragama Islam mengikuti kebijakan yang dibuat oleh Wali Kota Padang harus pakai jilbab.

Mendengar pernyataan seperti itu mantan  Wali Kota ini lebih lepas ketawa nya dan mengatakan bahwa kebijakan yang dibuat nya semasa menjadi Wali Kota dulu banyak yang menentang, bahkan beberapa menteri juga ada yang melarang dan menolak karna tidak sesuai dengan HAM karena sifat nya memaksa.

"Saya sebagai Wali Kota pada saat itu tidak takut dan konsisten serta yakin bahwa Program ini baik untuk kedepan nya. Kenyataannya sampai saat ini memang benar,  Program Fauzi Bahar memang di akui secara nasional dan bahkan internasional.

Terbukti bahwa mantan Wali Kota ini banyak menerima penghargaan serta pengakuan dari beberapa universitas dalam negeri dan juga Luar Negeri.

Ketua LKAAM Sumbar ini selain mendapatkan gelar DOKTOR juga mendapatkan pengakuan sebagai Guru Besar (Profesor) dari ASEAN UNIVERSITY INTERNATIONAL Malaysia pada bulan maret 2024 dengan orasi ilmiah  berjudul "Jilbab Melindungi Perempuan dan Menjaga Adat Minang Kabau. 

Pada tahun 2025 ini fauzi bahar juga menerima penghargaan dari Arab Saudi karna berkat jasa beliau sebagai kepala daerah yang mampu membuat perubahan besar di Kota Padang yang berimbas baik dan di contoh oleh seluruh provinsi di Indonesia yaitu anjuran memakai jilbab untuk perempuan muslim.

Pada saat ini memang kita rasakan bagi perempuan apalagi mak mak yang tidak pakai jilbab serta perempuan yang pakai pakaian seksi dengan rok pendek, kita melihat nya terasa aneh dan malu kalau mereka tampil di depan umum.

Sambil sruput kopi dan makan gorengan Fauzi Bahar juga mengatakan dengan ada nya perempuan memakai jilbab akan terlihat kamek dan kameh. Apalagi dengan fenomena jilbab ini langsung mengangkat perekonomian masyarakat terutama pedagang. 

Perputaran uang mungkin puluhan milyaran setiap tahunnya, semua orang beli jilbab, setiap beli baju baru, pasti beli jilbab juga, "kalau kita lihat di pasar pasar orang jual jilbab lebih banyak dari pada pedagang lain nya".

Selanjut nya Sexri Budiman dan Ferry Yj menanyakan "Bagaimana dengan bantuan Gempa 2009 yang lalu serta ada isu juga Bapak punya istri baru"

Mendengar pertannyaan itu                              Prof, DR, H Fauzi Bahar, M.Si Dt Nan Sati terpana dan menghela nafas panjang. Bersambung......part 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BALEROENG BINUANG SATI AKAN MENJADI TEMPAT WISATA ADAT DI PESISIR SELATAN

OMBUDSMAN DATANG LANGSUNG KE NAGARI DUKU UNTUK MENDENGARKAN KELUHAN MASYARAKAT.